Senin, 24 Desember 2012

Memahami Kalimat Tanya

     Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu permintaan agar penanya diberi informasi mengenai suatu hal. Kalimat tanya mempunyai ciri-ciri :
a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya;
b. Daapat pula mempergunakan partikel tanya -kah atau apakah; dan
c. sering mempergunakan kata tanya yang dapat digabung dengan partikel -kah.

     Kalimat tanya dapat dibedakan menjadi pertanyaan total dan pertanyaan parsial. Pertanyaan total adalah kalimat tanya yang meminta informasi mengenai seluruh isi pertanyaannya. Penanya biasanya memakai intonasi tanya dan menggunakan partikel -kah atau apakah. Jawaban dari jenis pertanyaan seperti ini cukup menjawab Ya atau Tidak.
              Contoh:
                       1. Ia pandai bermain basket?
                       2. Apakah Anda pemain biola?
                       3. Pandaikah ia bermain gitar?
     Pertanyaan parsial adalah kalimat tanya yang hanya meminta informasi sebagian dari pertanyaan itu. Kalimat tanya semacam ini biasanya mempergunakan kata tanya tertentu.
     Pertanyaan yang kita ajukan dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya terbentuk dari kata tanya apa dan mana. Kedua kata tersebut kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut.
1. Kata apa bisa dikembangkan menjadi siapa, mengapa, berapa, apakah, dan untuk apa.
2. Kata mana bisa dikembangkan menjadi kemana, dari mana, di mana, manakah, bagaimanakah, dan
    bilamana.
    Fungsi kata tanya;
1. Apa berfungsi menanyakan barang atau hal.
2. Siapa berfungsi menanyakan manusia.
3. Berapa befungsi menanyakan jumlah.
4. Untuk apa berfungsi untuk menanyakan tujuan.
5. Mengapa/kenapa berfungsi untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu.
6.  Dengan apa berfungsi menanyakan alat.
7. Ke berapa berfungsi menanyakan urutan.
8. Mana berfungsi menanyakan pilihan.
9. Bagaimana berfungsi menanyakan keadaan atau cara melakukan perbuatan.
10. Dimana berfungsi menanyakan tempat.
11. Kemana berfungsi menanyakan arah yang dituju.
12. Dari mana berfungsi menanyakan arah yang ditinggalkan.
13. Bilamana/kapan berfungsi menanyakan waktu.
     Penyusunan sebuah pertanyaan pada umumnya dimulai dengan kata tanya. Namun, kata tanya tidak mutlak berada di awal kalimat tanya. Kata tanya bisa berada ditengah atau diakhir kalimat tanya. Kata tanya sering kali dipertegas dengan partikel penegas kalimat tanya, yaitu kah.
     Suatu pertanyaan pada umumnya meminta jawaban. Namun demikian, ada juga pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban karena semua orang sudah tahu jawabannya. Pertanyaan demikian disebut pertanyaan  retoris. Pertanyaan seperti ini biasanya dipakai dalam pidato-pidato atau khotbah-khotbah.
     Contoh:
1. Apakah seorang koruptor dapat menjadi pahlawan bangsa?
2. Adakah orangtua yang tega memberikan kepada anaknya kalajengking kalau anaknya meminta roti?
     Dalam percakapan sehari-hari, bisa terjadi bahwa kalimat tanya tidak menggunakan intonasi tanya, tetapi intonasi berita. Tetapi dapat juga tejadi bahwa kalimat tanya tersebut tidak memakai kalimat tanya . Dalam hal ini, penanya menggunakan intonasi tanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar